Rabu, 15 April 2009

Optimis....

Perilaku Optimis? Kenapa Tidak….

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dewasa ini sering kita mendengar berita baik di televisi, radio, maupun media-media komunikasi yang lain, banyak berita tentang tentang kriminal, bencana alam, perang, kemiskinan, kepedihan melanda di setiap penjuru dunia. Di negeri ini pun tak luput dari itu. Meskipun banyak orang bilang negeri ini gemah ripah lohjinawe alias subur, akan tetapi seperti busung lapar, biaya sekolah yang mahal, sampai korupsi bahkan sudah membudaya.

Mungkin dunia sudah gila, Angka bunuh diri dn penderita sakit jiwa meningkat. Trs kenapa banyak banget orang yang bunuh diri? Atau orang yang kerjaannya sedih melulu! Ya, dari hal yang kecil pun bisa bikin orang putus asa. Apa isi isi nya hidup tinggal keburukannya saja? Hmm.. kalo begitu untuk apa kita hidup di dunia donk?

Ups, jangan pesimis dulu donk, semua itu ternyata tergantung dari cara pandang kita. Kondisi bole saja amburadul, tapi jiwa kita tidak boleh ikut berantakan. Jawabannya, Optimis. Jika kita pandai memandang dan mencari celah harapan dari kehidupan di sekitar kita, kemudian kita punya strategi dan semangat untuk mengubah dunia ini lebih baik, Insya Allah semuanya will be allright! Masa depan ada ditangan kita. Kita bisa membuatnya buruk, tetapi juga bisa jadi baik.

Apa sih optimisme itu? Optimisme barasal dari kata optimis, yakni orang yang selalu beranggapan baik. Optimis sendiri dalam kamus bahasa indonesia berarti orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapiberbagai hal. Nah, sedangkan opimisme adalah “paham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu mempunyai harapan dari segala hal”.

Apa hubungannya optimis dengan berpikir posiif atau berprasangka baik? Optimisme adalah kebiasaan berpikir positif. Artinya, optimisme adalah sebuah tingkah laku yang muncul karena senantiasa memandang segala sesuatunya dari sisi positifnya.

Orang-orang yang berpikir positif adalah mereka yang menganggap sesuatu yang buruk itu bersifat sementara. Meskipun mereka gagal, mereka senantiasa bangkit, mengevaluasi, membenahi kesalahan-kesalahan dan kembali mencoba. Jatuh dan bangun adalah sebuah hakikat mendapatkan kesuksesan yang mereka sadari.

Orang optimis itu selalu penuh dengan harapan. Harapan itu tercetus karena mereka memiliki kenyakinan yang luar biasa. Mereka mampu memotivasi disi sendiri saat mereka lemah. Oleh karenanya, mereka adalah orang yang paling siap jika diajak fight, bertempur. Jikapun mereka kalah mereka akan berusaha untuk mencari cara agar menang.

Nah, mungkin ini gambaran tentang perilaku optimis yang mungkin dapat membantu temen-temen semua dalam menjalani dan memaknai hidup dalam dunia yang semakin amburadol ini. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

2 komentar:

  1. kl kita optimis...dengan izin Tuhan mudah2xan apa yang diinginkan bisa jadi kenyataan...Amin..

    BalasHapus
  2. http://Gampangonline.blogspot.com
    http://bisangeblog.blogspot.com
    http://jatirogo.co.cc (Mau Nyumbang Artikel boleh Banget mumpung masih kosong}
    http://ecelltronik.co.cc

    BalasHapus